Menikmati indahnya bait-bait jiwa
Yang yang mengalir diantara ujung-ujung kat
Memberi sebuah kultum pada insan-insan
Terus berpikir dan berbuat sebagaimana yang digariskan
Meninggalkan semua kejelekan dan mengambil kebaikan
Adalah kalimat yang sering terdengar ditelinga
Namun bisikan-bisikan nafsu terus menghapusnya
Oh…..adakah perisai jiwa yang abadi
Demi menjaga nikmatnya iman yang kadang tebal tipis
Ataukah hanya kalimat “ah….sudah tahu” yang jadi tabir
Sehingga tak jarang tersembul sedikit congkak dalam jiwa
Diantara tanda-tanda diri yang terus menua
Ada semacam nasehat bagi pemilik badan
Namun keangkuhan terus jadi kiblat
Dari sikap yang terus terlihat dungu
Lalu berpikir bila “tahu sebelum orang lain tahu”.
Apakah itu pakain dari merek kesombongan
Yang yang mengalir diantara ujung-ujung kat
Memberi sebuah kultum pada insan-insan
Terus berpikir dan berbuat sebagaimana yang digariskan
Meninggalkan semua kejelekan dan mengambil kebaikan
Adalah kalimat yang sering terdengar ditelinga
Namun bisikan-bisikan nafsu terus menghapusnya
Oh…..adakah perisai jiwa yang abadi
Demi menjaga nikmatnya iman yang kadang tebal tipis
Ataukah hanya kalimat “ah….sudah tahu” yang jadi tabir
Sehingga tak jarang tersembul sedikit congkak dalam jiwa
Diantara tanda-tanda diri yang terus menua
Ada semacam nasehat bagi pemilik badan
Namun keangkuhan terus jadi kiblat
Dari sikap yang terus terlihat dungu
Lalu berpikir bila “tahu sebelum orang lain tahu”.
Apakah itu pakain dari merek kesombongan
No comments:
Post a Comment