Google
Best Poetry (Puisi Pilihan)

Demi Hati

Aku pernah melihat kepedihan di matanya
yang mengalir di antara perbukitan sepi
ia adalah sesuatu yang meskipun aku,
tidak mampu menuliskannya.

Luka dan duka, membingkis sekeping hati
menjadi sebaris pelangi
menghilang dalam fantasi.

Dan tanpa kusadari, aku telah menjadikannya
boneka tanpa perasaan
lalu di matanya kulihat kepedihan yang menikam

Kepedihan itu kemudiannya menusuk pangkal jantungku
kerana ia seakan berkata:
engkau hanyalah seorang celaka berdarah dingin
tanpa jiwa dan belas kasihan.


No comments: