Engkau mendendangkan lagu sedih
Ketika mentari masih enggan menyinari
Engkau mengukir airmatamu lagi
Ketika mendung bergantung manja dilangit
Engkau menangis lagi
Menambah duka dalam bathin ini
Ketika aku hanya bisa menyandarkanmu
Dibahuku yang kian hari kian ringkih
Kenapa engkau menangis
Kenapa airmatamu pecah lagi?
Kenapa duka itu masih bersorak riang?
Atau kau memang damai dengan sedihmu?
Atau aku harus mencabutmu
Dari akar-akar yang kian rapuh itu?
Dan bertamasya lagi ketempat yang baru?
Seperti dalam imajinasku
Engkau Menangis Lagi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment